Menu Formula Pada Microsoft Excel

Menu Formula Pada Microsoft Excel – Microsoft Excel merupakan salah satu perangkat lunak Microsoft Office yang terkenal sebagai salah salah satu program pengolah angka. Sehingga berkaitan dengan formula matematika. Berikut akan dijelaskan bagaimana menggunakan menu-menu formula pada Microsoft Excel sehingga menghasilkan angka-angka yang tepat sesuai dengan tujuan dan keinginan menggunakan softaware ini.

1. Memasukkan Formula

? Ada dua cara yg bisa digunakan buat memasukkan formula pada sel, yaitu:

a. Menulis secara manual sehingga formula yg ditulis akan terlihat dalam Formula Bar.

B. Melalui kotak obrolan Paste Function menggunakan cara mengklik ikon Paste Function.

? Memasukkan formula dalam beberapa sel dengan cara menulis secara manual bisa dilakukan menggunakan langkah sebagai berikut.

1. Sorot range yang dikehendaki sebagai loka pembuatan rumus.

2. Ketiklah rumus yang dikehendaki. Misalnya, =A2:A6*B2:B6 (tanpa spasi) atau menggunakan cara menyorot sel-selnya, yaitu sorot menurut sel A2 sampai sel A6.

Tiga. Tekan tombol bintang (*) dalam keyboard yg berarti operasi perkalian dilanjutkan menggunakan menyorot sel B2 hingga sel B6.

4. Tekan tombol pada keyboard Ctrl Shift Enter maka ada data pada sel-sel C2:C6 sesuai dengan rumus yg telah dibuat.

? Adapun untuk memasukkan formula pada sel melalui kotak obrolan Paste Function dengan langkah sebagai berikut.

1. Sorot sel yg akan dimasukkan formula.

2. Klik ikon Paste Function sebagai akibatnya timbul kotak obrolan Paste Function.

Tiga. Pilih kelompok formula pada kotak Function category & nama formula dalam Function name.

4. Selanjutnya, engkau akan dituntun untuk membuat rumus melalui kotak obrolan yg muncul.

Dua. Menggunakan Referensi Sel Absolut Dan Relatif

Referensi sel absolut merupakan alamat sel yg tidak memuat rumus atau formula. Referensi sel absolut bersifat tetap. Ini dapat dilihat menurut kecenderungan data pada sel tadi dengan data yg ada dalam baris rumus (Formula Bar). Adapun surat keterangan sel relatif merupakan alamat sel yg memuat rumus atau formula. Referensi sel nisbi bersifat tidak permanen. Ini bisa ditinjau dengan nir samanya data pada sel tersebut menggunakan data yang ada pada baris rumus (Formula Bar).

Tiga. Beberapa Fungsi Pada Paste Function

Fungsi Matematika

1. Fungsi ABS

Menentukan nilai mutlak dari sebuah sapta. Nilai absolut berdasarkan 1 sama menggunakan nilai absolut menurut ?1.

Rumus :

ABS(number)

* number: sapta yg akan dicari nilai mutlaknya.

Contoh: =ABS(A2)

? Jadi apabila di A2 terdata data nomor 5, maka hasilnya akan terlihat pada B2 sama menggunakan lima.

Dua. Fungsi CEILING

Menentukan pembulatan ke atas berdasarkan sebuah bilangan ke kelipatan sapta tertentu terdekat.

Rumus:

CEILING(numbe;significance)

* number : nilai yang ingin dibulatkan ke kelipatan sapta tertentu terdekat.

* significance : sapta kelipatan.

Contoh: =CEILING(A2;12)

? Jadi apabila terdapat data angka A2 = 330, berarti pembulatan ke atas menurut bilangan 330 yg mendekati ke kelipatan 12 merupakan 336

tiga. Fungsi COMBIN

Menentukan kombinasi jumlah unsur dari unsur yg tersedia. Fungsi ini banyak dipakai buat memeriksa teori peluang pada SMA dan perguruan tinggi.

Rumus:

COMBIN(number;number_chosen)

* number : jumlah item.

* number_chosen : merupakan jumlah item pada setiap kombinasi.

Contoh: =COMBIN(A2;B2)

? Jadi jika A2 = 10, B2 = lima. Berarti kombinasi nomor 10 dengan 5 merupakan berjumlah 252

→ Catatan angka number harus lebih besar dari number-chosen.

4. Fungsi COS

Menentukan nilai fungsi cosinus pada sudut radian.

Rumus:

COS(number)

* number : sudut pada radians.

Contoh: =COS(A2)

? Apabila A2 = 10, maka COS(A2) berarti nilai kosinus dari bilangan sel A2(10) sama dengan -0,839071529.

5. Fungsi DEGREES

Mengonversikan sudut dalam ukuran radian ke berukuran derajat.

Rumus:

DEGREES(angel)

* angel : sudut pada berukuran radian.

Contoh: =DEGREES(A2)

? Jika A2 = 3,14285714, maka DEGREES(A2) berarti mengonversikan sudut yg besarnya tertera dalam sel A2

sama dengan 180?.

6. Fungsi EVEN

Melakukan pembulatan keatas ke sapta genap terdekat.

Rumus:

EVEN(angel)

* number : nilai buat mengelilingi.

Contoh: =EVEN(A2)

? Apabila A2 = 6,1, maka EVEN(A2) berarti pembulatan ke atas sapta pada sel A2 sama menggunakan 8.

7. Fungsi FACT

Menentukan faktorial dari sebuah bilangan. Faktorial menurut n (dilambangkan dengan n!) didefinisikan menjadi n ? (n ? 1) ? (n ? Dua) ? (n ? 3) ? 1

Rumus:

FACT(number)

* number : bilangan asli.

Contoh: =FACT(A2)

? Apabila A2 = lima, maka FACT(A2) berarti faktorial dari bilangan dalam sel A2 sama menggunakan 120.

8. Fungsi FLOOR

Menentukan pembulatan ke bawah berdasarkan sebuah bilangan ke kelipatan sapta tertentu terdekat.

Rumus umum:

FLOOR(number;significance)

* number : nilai yang ingin dibulatkan ke kelipatan sapta tertentu terdekat.

* significance : sapta kelipatan.

Contoh: =FLOOR(A2;5)

? Jika A2 = 23, maka FLOOR(A2;5) berarti pembulatan ke bawah sapta 23 ke kelipatan lima adalah 20.

9. Fungsi INT

Pembulatan ke bawah ke sapta terdekat dari sebuah sapta.

Rumus:

INT(number)

* number : sapta yg akan dibulatkan ke bawah ke bilangan bundar terdekat.

Contoh: =INT(A2)

? Jika A2 = 10,7 INT(A2), berarti pembulatan ke bawah ke sapta terdekat dari bilangan pada sel A2 merupakan 10.

10. Fungsi LOG

Menentukan nilai logaritma sebuah bilangan dengan bilangan dasar eksklusif.

Rumus:

LOG(number,base)

* Number: bilangan real positif.

* Base : sapta dasar logaritma. Apabila base dikosongkan, secara otomatis bilangan dasar yang dimaksud sama menggunakan 10.

Contoh: =LOG(A2;B2)

? Apabila A2 = 10000, B2 = 100, maka Nilai logaritma 10000 dengan bilangan dasar 100 sama dengan dua, lantaran 10? = 10000.

Contoh: =LOG(1000)

? Apabila A2 = 1000, B2 = 0, maka nilai logaritma 1000 menggunakan sapta dasar 10 ( base = 0 = 10 ) sama dengan tiga, karena 10? = 1000.

11. Fungsi MDETERM

Menentukan determinan sebuah matriks bujur sangkar (matriks menggunakan poly baris dan banyak kolomnya sama).

Rumus:

MDETERM(array)

* array: sekumpulan sapta yg tersusun dalam bentuk bujur sangkar menggunakan banyaknya baris sama dengan banyaknya kolom.

Contoh: = MDETERM(A2:B3)

Keterangan:

apabila A2 = 6, B2 = lima, A3 = tiga, B3 = 4, maka MDETERM(A2:B3) berarti memilih determinan matriks menggunakan sekumpulan sapta dalam A2 : B3 ( atau 6,lima,3,4 ). Hasilnya sama menggunakan 9.

12. Fungsi MINVERSE

Menentukan invers matrik bujur sangkar (matriks menggunakan banyak baris & banyak kolomnya sama).

Rumus:

MINVERSE(array)

* array: sekumpulan sapta yg tersusun dalam bentuk bujur sangkar menggunakan banyaknya baris sama dengan banyaknya kolom.

Contoh: D2:E3 =MINVERSE(A2:B3)

? Untuk menulis rumus diatas bisa dilakukan dengan menyorot terlebih dahulu array D2:E3 kemudian tekan tombol Ctrl Shift Enter secara bersamaan.

13. Fungsi MMULT

Menentukan matriks baru yg terbentuk menurut perkalian 2 butir matriks AB. Perkalian matriks AB (dengan A sebagai matriks kiri & B matriks kanan) bisa dilakukan apabila poly kolom matriks A sama dengan poly baris matriks B. Ordo matriks output sama dengan banyaknya baris matriks A dikalikan dengan banyaknya kolom matriks B.

Rumus:

MMULT(array)

* array: sekumpulan sapta yang tersusun pada bentuk persegi panjang.

Contoh: G3:G5=MMULT(B3:C5,E3:E4)

14. Fungsi MOD

Menentukan sisa pembagian.

Rumus:

MOD(number, divisor

* number : sapta yang akan dibagi.

Divisor : pembagi

Contoh: C2 =MOD(A2,B2)

? Jika A2 = 17, B2 = dua, maka sisa pembagian 17 menggunakan dua sama dengan 1.

15. Fungsi ODD

Pembulatan ke atas sebuah sapta ke bilangan ganjil terdekat.

Rumus:

ODD(number)

* number : bilangan yg akan dibulatkan keatas ke bilangan ganjil terdekat.

Contoh: B2 =ODD(A2)

? JIka A2 = dua,tiga maka pembulatan ke atas sapta 2,tiga ke bilangan gasal terdekat adalah tiga.

16. Fungsi POWER

Menentukan nilai pangkat bilangan menurut sapta lainnya.

Rumus:

POWER(number,power)

* number : sapta yg akan dipangkatkan atau sapta dasar.

* power : bilangan pangkat atau bilangan eksponen.

Contoh: C2 =POWER(A2,B2)

? Apabila A2 = dua & B2 = tiga, maka 2 pangkat 3 sama dengan 8.

17. Fungsi PRODUCT

Menentukan hasil kali dari beberapa sapta.

Rumus:

PRODUCT(number1, number2,?)

* number 1 : bilangan pertama.

* number dua : bilangan kedua & seterusnya.

Contoh: D2 =PRODUCT(A2:C2)

? Apabila A2 = 2, B2 = 3, & C2 = 4 maka output kali 2, 3, & 4 sama menggunakan 24.

18. Fungsi RADIANS

Mengkonversi berukuran sudut pada derajat sebagai radians.

Rumus:

RADIANS(angel)

* angel : sudut dalam ukuran derajat yg ingin dikonversikan ke pada ukuran radian.

Contoh: B2 =RADIANS(A2)

? Apabila A2 = 60 maka ukuran radian menurut sudut 60? Sama dengan 1,05.

19. Fungsi ROUND

Pembulatan ke sapta bundar terdekat dari banyaknya nomor yg diinginkan.

Rumus:

ROUND(number,num_digits)

* number : sapta yang ingin dibulatkan.

* num_digits : banyaknya angka yg diinginkan.

Contoh: B2 =ROUND(A2,1)

? Apabila A2 = 4,567 maka pembulatan 4,567 ke satu nomor desimal merupakan 4,6.

20. Fungsi ROUNDDOWN

Pembulatan ke bawah ke bilangan bulat terdekat menurut banyaknya angka yang diinginkan.

Rumus:

ROUNDDOWN(number,num_digits)

* number : sapta yang ingin dibulatkan.

* num_digits : banyaknya angka yg diinginkan.

Contoh: B2 =ROUNDDOWN(A2,1)

? Apabila A2 = 4,17 maka pembulatan ke bawah 4,17 ke satu nomor desimal merupakan 4,1

21. Fungsi ROUNDUP

Pembulatan ke atas ke bilangan bulat terdekat berdasarkan banyaknya nomor yg diinginkan.

Rumus:

ROUNDUP(number,num_digits)

* number : sapta yang ingin dibulatkan.

* num_digits : banyaknya angka yg diinginkan.

Contoh: B2 =ROUNDUP(A2,1)

? Jika A2 = 4,17 maka pembulatan ke atas 4,17 ke satu nomor desimal adalah 4,2.

22. Fungsi SIN

Menentukan nilai fungsi sinus dalam sudut radian.

Rumus:

SIN(number)

* number : sudut pada radians.

Contoh: B2 =SIN(A2)

? Jika A2 = 1,25 maka SIN(A2) berarti nilai kosinus berdasarkan bilangan sel A2 sama dengan 0,948984619

23. Fungsi SQRT

Menentukan akar kuadrat dari sebuah sapta.

Rumus:

SQRT(number)

* number : bilangan positif.

Contoh: B2 =SQRT(A2)

? Apabila A2 = 4 maka akar kuadrat menurut 4 sama menggunakan 2.

24. Fungsi SUM

Menjumlahkan beberapa sapta.

Rumus:

SUBTOTAL(number1, number2,...)

* number1,number2,... : sapta-bilangan yang ingin dijumlahkan.

Contoh: D2 =SUM(A2:C2)

? Jika A2 = 2, B2 = 4 dan C2 = 3 maka SUM(A2:C2) berarti jumlah bilangan pada range A2 :C2 merupakan dua 4 tiga = 9.

25. Fungsi SUMIF

Menentukan jumlah sapta-sapta yang sesuai dengan kriteria eksklusif dalam range yg akan dihitung.

Rumus:

SUMIF(range,criteria,sum_range)

* range : range atau jangkauan yg berisi sapta-sapta yang akan dinilai.

* criteria : persyaratan sapta-sapta yg akan dihitung.

* sum_range : range atau jangkauan yang berisi bilangan-bilangan yang akan dihitung.

Contoh: D2 =SUMIF(A2:A5,">175000",B2:B5)

→ Jika Jika A2 = 100.000, A3 = 200.000, A4 = 400.000, A5 = 400.000, B2 = 6.000, B3 = 10.000, B4 = 15.000, B5 = 22.000 maka SUMIF(A2:A5,">175000",B2:B5) berarti jumlah komisi bilangan pada range A2:A5 nya lebih besar dari 175.000.

26. Fungsi TAN

Menentukan nilai fungsi tangen pada sudut radian.

Rumus:

TAN(number)

* number : sudut pada radians.

Contoh: B2 =TAN(A2)

? Apabila A2 = 45 maka TAN(A2) berarti nilai kosinus menurut bilangan sel A2 sama dengan 1,619775191.

Fungsi Text

1. Fungsi CONCATENATE

Menggabungkan 2 atau lebih bilangan/string teks/surat keterangan sel ke dalam satu sapta/string teks/referensi sel.

Rumus:

CONCATENATE(text1,text2,text3,?)

* text1, text2, text3,? : teks atau bilangan atau string teks atau referensi sel.

* Kamu bisa juga menggunakan karakter ”&” sebagai ganti fungsi CONCATENATE untuk bergabung dengan item teks.

Contoh: E2 =CONCATENATE(A2," ",B2," ",C2," ",D2)

→ Jika A2 = Kamis, B2 = 17, C2 = Oktober, D2 = 2019 maka CONCATENATE(A2," ",B2," ",C2," ",D2) berarti menggabungkan dua atau lebih bilangan/string teks yang terdapat pada sel A2,B2,C2, dan E2 yang dipisahkan dengan spasi (" ") menjadi Kamis 17 Oktober 2019.

Contoh: B2 =CONCATENATE(A2," Rupiah")

→ Jika A2 = 1000, maka CONCATENATE(A2," Rupiah") berarti menggabungkan string teks yang terdapat pada sel A3 dan teks ”Rupiah” menjadi 1000 rupiah.

2. Fungsi DOLLAR

Mengonversi sebuah bilangan ke dalam format teks menggunakan format mata uang dengan simbol mata uang sebuah negara. Simbol yang ditampilkan tergantung dari pengaturan Regional Setting pada Control Panel.

Rumus:

DOLLAR(number,decimals)

* number : bilangan atau referensi sel yang berisi bilangan atau rumus.

* decimals : jumlah angka di sebelah kanan tanda desimal.

* Penggunaan format mata uang Amerika ($) disebabkan simbol yang di-setting pada pengaturan Regional Setting adalah $.

* Jika sistem desimal adalah negatif maka bilangan akan dibulatkan di sebelah kiri tanda desimal:

- Desimal -1 berarti pembulatan ke puluhan terdekat.

- Desimal -2 berarti pembulatan ke ratusan terdekat, dan seterusnya.

Contoh: B2 =DOLLAR(A2,1)

→ Jika A2 = 1244 maka DOLLAR(A2,1) berarti mengonversi sebuah bilangan pada sel A2 ke dalam format teks menggunakan format mata uang Amerika ($) dengan 1 angka di sebelah kanan desimal menjadi $1,244.0.

Contoh: B3 =DOLLAR(A3,2)

→ Jika A3 = 1650 maka DOLLAR(A3,2) berarti mengonversi sebuah bilangan pada sel A3 ke dalam format teks menggunakan format mata uang Amerika ($) dengan 2 angka di sebelah kanan desimal menjadi $1,650.00

Contoh: B4 =DOLLAR(A4,-1)

→ Jika A4 = 345,688 maka DOLLAR(A4,-1) menjadi $350

Contoh: B5 =DOLLAR(A5,-2)

→ Jika A5 = 345,688 maka =DOLLAR(A5,-2) menjadi $400

3. Fungsi EXACT

Membandingkan dua string teks. TRUE jika kedua string persis sama, FALSE jika tidak persis sama. Fungsi EXACT mengabaikan perbedaan pengaturan format pada kedua sel, namun akan membedakan huruf besar (kapital) dan huruf kecil. Kamu dapat menggunakan fungsi EXACT ini untuk menguji kesamaan dua data tabel.

Rumus:

EXACT(text1,text2)

* text1: string teks pertama.

* text2: string teks kedua.

Contoh: C2 =EXACT(A2,B2)

→ Jika A2 = DR Hamzah dan B2 = DR Hamzah, maka hasilnya TRUE ( benar atau persis sama ).

Contoh: C3 =EXACT(A3,B3)

→ Jika A3 = DR Hamzah dan B3 = DR Hamzah, maka hasilnya TRUE ( benar atau persis sama ) meskipun format pada kedua sel

berbeda.

Contoh: C4 =EXACT(A4,B4)

→ Jika A4 = DR Hamzah dan B4 = DRS Hamzah maka hasilnya FALSE ( salah atau tidak sama ).

Contoh: C5 =EXACT(A5,B5)

→ Jika A5 = dr Hamzah dan B5 = DR Hamzah maka hasilnya FALSE ( salah atau tidak sama ) karena perbedaan huruf besar dan huruf kecil.

4. Fungsi FIND

Menentukan urutan sebuah karakter dalam sebuah teks atau untuk menentukan urutan karakter pertama sebuah teks dalam kalimat.

Rumus:

FIND(find_text,within_text,start_num)

* ind_text : karakter atau teks yang ingin kamu temukan.

* within_text : teks atau referensi sel yang berisi teks berisi teks yang ingin kamu temukan.

* start_num : karakter di mana untuk mulai pencarian.

* Karakter pertama dalam within_text adalah karakter pada urutan 1. Jika kamu menghilangkan start_num itu maka secara otomatis berarti 1.

Contoh: B2 =FIND("H",A2,1)

→ Jika A2 = DR. RAVI SHULTHAN HABIBIE maka FIND("H",A2,1) berarti menentukan posisi huruf H pada teks pada sel A2 mulai dari karakter pertama (1) dimana hasilnya di posisi ke 11.

Contoh: B3 =FIND("H",A3,12)

→ Jika A3 = DR. RAVI SHULTHAN HABIBIE maka FIND("H",A3,12) berarti menentukan posisi huruf H pada teks pada sel A3 mulai dari karakter pertama (12) dimana hasilnya di posisi ke 15.

Contoh: B4 =FIND("SHULTHAN",A4,1)

→ Jika A4 = DR. RAVI SHULTHAN HABIBIE maka FIND("SHULTHAN",A4,1) berarti menentukan posisi teks SHULTHAN pada teks pada sel A4 mulai dari karakter pertama (1) dimana hasilnya di posisi ke 10.

Contoh: B5 =FIND("BIBI",A5,1)

→ Jika A5 = DR. RAVI SHULTHAN HABIBIE maka FIND("BIBI",A5,1) berarti menentukan posisi teks BIBI pada teks pada sel A4 mulai dari karakter pertama (1) dimana hasilnya di posisi ke 21.

5. Fungsi LEFT

Mengambil beberapa karakter dari karakter pertama sebuah teks.

Rumus:

LEFT(text,num_chars)

* text : data atau referensi sel yang berisi data yang anda ingin diambil.

* num_chars : banyaknya karakter yang diambil.

* num_chars harus lebih besar dari atau sepadan dengan nol. Jika num_chars adalah lebih besar dari panjang teks maka akan mengambil semua teks. Jika num_chars dihilangkan maka secara otomatis num_chars = 1.

Contoh: B2 =LEFT(A2,7)

→ Jika A2 = MANDIRI - 09876 maka LEFT(A2,5) berarti mengambil lima (7) karakter dari karakter pertama teks pada sel A2 (yaitu:"MANDIRI - 09876") maka hasilnya MANDIRI.

Contoh: B3 =LEFT(A3,6)

→ Jika A3 = BEKASI TIMUR maka LEFT(A3,6) berarti mengambil lima (6) karakter dari karakter pertama teks pada sel A3 (yaitu:"BEKASI TIMUR") maka hasilnya BEKASI.

6. Fungsi LEN

Menghitung jumlah karakter pada sebuah teks, termasuk spasi kosong.

Rumus:

LEN(text)

* text : teks atau referensi sel yang berisi teks yang akan dihitung jumlah karakternya.

Contoh: B2 =LEN(A2)

→ JIKA A2 = AFI56758 maka LEN(A2) berarti menghitung panjang teks pada sel A2 yaitu 8.

Contoh: B2 =LEN(A3)

→ JIKA A3 = OKTOBER - 2019 maka LEN(A3) berarti menghitung panjang teks pada sel A3 yaitu 14.

7. Fungsi LOWER

Mengubah semua huruf besar menjadi huruf kecil dari sebuah teks.

Rumus:

LOWER(text)

* text : teks yang ingin ubah ke huruf kecil.

* Fungsi LOWER tidak mengubah karakter selain huruf.

Contoh: B2 =LOWER(A2)

→ Jika A2 = Jakarta Timur maka LOWER(A2) berarti mengubah semua huruf besar menjadi huruf kecil dari sebuah teks pada sel A2 menjadi jakarta barat.

8. Fungsi MID

Mengambil beberapa karakter dari sebuah teks yang ditentukan posisi karakter pertama yang akan diambil.

Rumus:

MID(text,start_num,num_chars)

* text : teks atau referensi sel berisi karakter yang ingin diambil.

* start_num : posisi karakter pertama yang ingin diambil teksnya. Karakter pertama dalam teks berarti start_num = 1.

Contoh: B2 =MID(A2,1,3)

→ Jika A2 = 678899643000987896 MID(A2,1,3) berarti mengambil 3 karakter dari teks pada sel A2 dimulai dari karakter pertama (1) jadi hasilnya 678.

9. Fungsi PROPER

Mengubah bentuk teks menjadi huruf besar (kapital) pada setiap awal kata dan huruf kecil pada selain awal kata.

Rumus:

PROPER(text)

* text : teks dalam tanda kutip atau satu rumus yang merujuk ke sebuah teks atau referensi sel berisi teks.

Contoh: B2 =PROPER(A2)

→ Jika A2 = SELENA SUKAMTO maka PROPER(A2) berarti mengubah bentuk teks pada sel A2 menjadi huruf besar ( kapital ) pada setiap awal kata dan huruf kecil pada selain awal kata menjadi Selena Sukamto.

10. Fungsi REPLACE

Menggantikan bagian dari satu string/rantai teks, berbasis pada jumlah karakter yang ditetapkan, dengan satu string/rantai teks berbeda.

Rumus:

REPLACE(old_text,start_num,num_chars,new_text

* old_text : teks lama yang ingin diganti beberapa karakternya.

* start_num : posisi ke berapakah karakter pada teks lama yang ingin digantikan dengan karakter baru (new_text).

* num_chars: jumlah karakter pada teks lama yang ingin digantikan dengan karakter baru (new_text).

* new_text : karakter baru.

Contoh: B2 =REPLACE(A2,1,6,"Mayjen")

→ JIka A2 = Letjen. Akbar RR maka REPLACE(A2,1,6,"Mayjen") berarti mengganti teks pada sel A2 dari karakter pertama (1) sebanyak 6 karakter dengan teks "Mayjen" sehingga menjadi Mayjen. Akbar RR.

Contoh: B3 =REPLACE(A3,1,6,"Mayjen DR.H")

→ JIka A3 = Letjen. Akbar RR maka REPLACE(A3,1,6,"Mayjen DR.H") berarti mengganti teks pada sel A3 dari karakter pertama (1) sebanyak 6 karakter dengan teks "Mayjen DR.H" sehingga menjadi Mayjen DR. H Akbar RR.

Contoh: B4 =REPLACE(A4,1,7,"")

→ JIka A4 = Letjen. Akbar RR maka REPLACE(A4,1,7,"") berarti mengganti teks pada sel A4 dari karakter pertama (1) sebanyak 7 karakter dengan karakter kosong" " sehingga menjadi Akbar RR.

Contoh: B5 =REPLACE(A5,8,1,"Haji ")

→ JIka A5 = Letjen. Akbar RR maka REPLACE(A5,8,1,"Haji ") berarti mengganti teks pada sel A5 dari karakter kedelapan (8) sebagai karatkter awal dengan teks "Haji" sehingga menjadi Letjen Haji Akbar RR.

11. Fungsi RIGHT

Mengambil beberapa karakter dari karakter terakhir sebuah teks.

Rumus:

RIGHT(text,num_chars)

* text : data atau referensi sel yang berisi data yang ingin diambil.

* num_chars : banyaknya karakter yang diambil.

* num_chars harus lebih besar dari atau sepadan dengan nol. Jika num_chars adalah lebih besar dari panjang teks maka akan mengambil semua teks. Jika num_chars dihilangkan maka secara otomatis num_chars = 1.

Contoh: B2 =RIGHT(A2,4)

→ Jika A2 = 16 Oktober 2019 maka RIGHT(A2,4) berarti mengambil 4 karakter dari kanan dari teks pada sel A2 dengan hasil 2019.

12. Fungsi PROPER

Mengonversi teks ke dalam huruf besar (kapital).

Rumus:

UPPER(text)

* tekt : teks atau referensi sel yang ingin dikonversikan ke dalam huruf besar.

Contoh: B2 =UPPER(A2)

→ Jika A2 = Jakarta maka UPPER(A2) akan menjadi JAKARTA.

Fungsi Tanggal dan Waktu

1. Fungsi DATE

Menentukan tanggal yang ditentukan dengan tahun, bulan, dan hari. Format yang ditampilkan sesuai dengan pengaturan format Date and Time pada Format Cells.

Rumus:

DATE(year,month,day)

* year : angka tahun.

* month : nomor urut bulan (1 sampai 12).

* day : nomor urut tanggal (1 sampai 31).

Contoh: D2 =DATE(A2,B2,C2)

→ Jika A2 = 2019, B2 = 10, C2 = 22 maka DATE(A2,B2,C2) berarti menentukan tanggal yang ditentukan dengan tahun (A2), bulan (B2), dan hari (C2) menjadi October 22, 2019.

2. Fungsi DAY

Menentukan hari ke berapakah dari tanggal yang ditetapkan. Fungsi ini akan menampilkan sebuah bilangan dari 1 sampai 31.

DAY(serial_number)

* serial_number : nomor urut tanggal yang dihitung dari tanggal 1 Januari 1900 (yang disebut sistem tanggal 1900).

Contoh: B2 =DAY(A2)

→ JIka A2 = 10/10/2019 maka hasilnya adalah hari ke-4.

Contoh: B3 =DAY(A3)

→ Jika A3 = 05-OCt-2019 maka hasilnya hari ke-5.

Contoh: B4 =DAY(A4)

→ Jika A4 = 20-Sept-2019 maka hasilnya hari ke-20.

3. Fungsi DAYS360

Menentukan selisih antara dua tanggal yang ditetapkan. Biasanya digunakan untuk lamanya pinjaman dan lain sebagainya.

Rumus:

DAYS360(start_date,end_date,method)

* start_date : tanggal awal dimulainya perhitungan.

* end_date : tanggal akhir perhitungan.

* method : 1 (satu) apabila yang digunakan format Eropa, atau 0 (nol) apabila yang digunakan format Amerika.

Contoh: C2 =DAYS360(A2,B2)

→ Jika A2 = 10-May-2019 dan B2 15-May-2019 maka =DAYS360(A2,B2) adalah selisih antara tanggal 10 Mei 2019 dan 15 Mei 2019 adalah 5 hari.

4. Fungsi EDATE

Menentukan tanggal sebelum atau sesudah beberapa bulan dari tanggal yang ditetapkan. Fungsi EDATE digunakan untuk mengalkulasi tanggal jatuh tempo atau tanggal jatuh tempo di mana jatuh pada tanggal sama.

Rumus:

EDATE(start_date,month)

* start_date : tanggal awal perhitungan.

* month : banyaknya bulan yang diinginkan. Bilangan positif berarti bulan sesudahnya dan negatif untuk bulan sebelumnya.

Contoh: C2 =EDATE(A2,B2)

→ Jika A2 = 05-Oct-2019 dan B2 = 3 maka hasilnya 3 bulan setelah 5 Oktober 2019 adalah 05-Jan-2020.

5. Fungsi HOUR

Menentukan bilangan jam dari waktu yang ditetapkan. Jam adalah bilangan bulat, mulai dari 0 (12:00 pagi) untuk 23 (11:00 malam).

Rumus:

HOUR(serial_number)

* serial_number : angka yang menunjukkan waktu dalam format general.

Contoh: B2 =HOUR(A2)

→ Jika A2 = 10:00:00 AM maka hasilnya adalah angka 10 ( Pukul 10 pagi ).

Contoh: B3 =HOUR(A3)

→ Jika A3 = 10:00:00 PM maka hasilnya adalah angka 22 ( Pukul 22 malam ).

Contoh: B4 =HOUR(A4)

→ Jika A4 = 15:16:34 maka hasilnya adalah angka 15 ( Pukul 3 sore ).

Contoh: B5 =HOUR(A5)

→ JIka A5 = 10:30 maka hasilnya adalah angka 10 ( pukul 10 pagi ).

6. Fungsi MINUTE

Menentukan bilangan menit dari waktu yang ditetapkan. Jam adalah bilangan bulat, mulai dari 0 sampai 59.

Rumus:

MINUTE(serial_number

* serial_number : angka yang menunjukkan waktu dalam format general.

Contoh: B2 =MINUTE(A2)

→ Jika A2 = 10:06:00 AM maka hasilnya adalah angka 6 ( menit ke-6 ).

Contoh: B3 =MINUTE(A3)

→ Jika A3 = 10:22:00 PM maka hasilnya adalah angka 22 ( menit ke-22 ).

Contoh: B4 =MINUTE(A4)

→ Jika A4 = 15:16:34 maka hasilnya adalah angka 16 ( menit ke-16 ).

Contoh: B5 =MINUTE(A5)

→ JIka A5 = 10:30 maka hasilnya adalah angka 30 ( menit ke-30 ).

7. Fungsi MONTH

Menentukan nomor bulan dari tanggal yang ditetapkan.

Rumus:

MONTH(serial_number)

* serial_number : tanggal bulan yang berusaha untuk ditemukan.

* Tanggal harus dimasukkan dengan menggunakan fungsi DATE sebagai rumus atau fungsi lain.

Contoh: B2 =MONTH(A2)

→ Jika A2 = 06/08/2019 maka akan menghasilkan angka 8 ( bulan ke-8 ).

Contoh: B3 =MONTH(A3)

→ Jika A3 = 05-Jul-2019 maka akan menghasilkan angka 7 ( bulan ke-7 ).

Contoh: B4 =MONTH(A4)

→ Jika A4 = 23-Jan-2019 maka akan menghasilkan angka 1 ( bulan ke-1 ).

Contoh: B5 =MONTH(A5)

→ Jika A5 = 20/10/2019 maka akan menghasilkan angka 10 ( bulan ke-10 ).

8. Fungsi NOW

Menentukan tanggal dan waktu sekarang. Format tampilan dari fungsi ini tergantung dari format Date and Time pada Format Cells.

Rumus:

NOW()

Contoh: NOW() = 20-Oct-2019

9. Fungsi SECOND

Menentukan bilangan detik dari waktu yang ditetapkan. Jam adalah bilangan bulat, mulai dari 0 sampai 59.

Rumus:

SECOND(serial_number)

* serial_number : angka yang menunjukkan waktu dalam format general.

Contoh: B2 =SECOND(A2)

→ Jika A2 = 10:02:00 AM maka SECOND(A2) akan menghasilkan angka 0 ( detik ke-0 ).

Contoh: B3 =SECOND(A3)

→ JIka A3 = 11:17:45 PM maka SECOND(A3) akan menghasilkan angka 45 ( detik ke-45 ).

Contoh: B4 =SECOND(A4)

→ JIka A4 = 16:30:27 aka SECOND(A4) akan menghasilkan angka 27 ( detik ke 27 ).

10. Fungsi TIME

Menentukan nomor seri dari waktu yang ditetapkan. Fungsi ini menampilkan bilangan desimal antara 0 dan 1 yang menyatakan sudah berapa bagian waktu yang berjalan dari waktu 00:00:00 (12:00:00 AM) dan 12:00:00 (12:00:00 PM).

Rumus:

TIME(hair,minute,second)

* hour : bilangan yang menyatakan jam (12 malam sampai 11 malam esok harinya).

* minute : bilangan yang menyatakan menit (0 sampai 59).

* second : bilangan yang menyatakan detik (0 sampai 59).

Contoh: D2 =TIME(A2,B2,C2)

→ Jika A2 = 4, B2 = 5, C2 = 6 maka TIME(A2,B2,C2) berarti menentukan nomor seri dari waktu yang ditetapkan pada sel A2 (jam), B2 (menit), dan sel C2 (detik) dengan menghasilkan angka 0,17020833.

11. Fungsi TODAY

Mengonversikan tanggal sekarang ke nomor seri. Nomor seri adalah data kode waktu yang digunakan oleh Microsoft Excel.

TODAY()

* TODAY() menampilkan tanggal sekarang 20 OCTOBER 2019.

12. Fungsi YEAR

Menentukan tahun dari tanggal atau nomor seri tanggal yang ditetapkan.

Rumus:

YEAR(serial_number)

* serial_number : nomor seri atau tanggal yang ingin dicari tahunnya.

Contoh: B2 =YEAR(A2)

→ Jika A2 = 05/05/2016 maka YEAR(A2) akan menghasilkan angka 2016 ( tahun 2016 ).

Contoh: B3 =YEAR(A3)

→ Jika A3 = 10-May-09 maka YEAR(A3) akan menghasilkan angka 2009 ( tahun 2009 ).

Contoh: B4 =YEAR(A4)

→ Jika A4 = 24-Aug-83 maka YEAR(A4) akan menghasilkan angka 1983 ( tahun 1983 ).

Fungsi Database

1. Fungsi DAVERAGE

Menetukan rata-rata nilai bilangan dalam sebuah kolom pada tabel data dengan syarat-syarat tertentu pada kolom lainnya.

Rumus:

DAVERAGE(database,field,criteria)

* database : range atau tabel yang memuat data bilangan.

* field : nama kolom nomor kolom yang ingin dievaluasi.

* criteria : syarat-syarat yang ditetapkan.

2. Fungsi DCOUNT

Menentukan banyaknya sel yang memuat angka atau bilangan dalam sebuah kolom pada tabel data dengan syarat-syarat tertentu pada kolom lainnya.

Rumus:

DCOUNT(database,field,criteria)

* database : range atau tabel yang memuat data bilangan.

* field : nama kolom nomor kolom yang ingin dievaluasi.

* criteria : syarat-syarat yang ditetapkan.

3. Fungsi DCOUNTA

Menentukan banyaknya sel yang tidak kosong dalam sebuah kolom pada tabel data dengan syarat-syarat tertentu pada kolom lainnya.

Rumus:

DCOUNTA(database,field,criteria)

* database : range atau tabel yang memuat data bilangan.

* field : nama kolom nomor kolom yang ingin dievaluasi.

* criteria : syarat-syarat yang ditetapkan.

4. Fungsi DMAX

Menentukan nilai maksimum bilangan dalam sebuah kolom pada tabel data dengan syaratsyarat tertentu pada kolom lainnya.

Rumus:

DMAX(database,field,criteria)

* database : range atau tabel yang memuat data bilangan.

* field : nama kolom nomor kolom yang ingin dievaluasi.

* criteria : syarat-syarat yang ditetapkan.

5. Fungsi DMIN

Menentukan nilai minimum bilangan dalam sebuah kolom pada tabel data dengan syarat-syarat tertentu pada kolom lainnya.

Rumus:

DMIN(database,field,criteria)

* database : range atau tabel yang memuat data bilangan.

* field : nama kolom nomor kolom yang ingin dievaluasi.

* criteria : syarat-syarat yang ditetapkan.

6. Fungsi DPRODUCT

Menentukan hasil kali bilangan-bilangan dalam sebuah kolom pada tabel data dengan syaratsyarat tertentu pada kolom lainnya.

Rumus:

DPRODUCT(database,field,criteria)

* database : range atau tabel yang memuat data bilangan.

* field : nama kolom dalam tanda kutip atau nomor kolom yang ingin dievaluasi.

* criteria : syarat-syarat yang ditetapkan.

7. Fungsi DSTDEV

Memperkirakan standar deviasi bilangan dalam sebuah kolom pada tabel data dengan syaratsyarat tertentu pada kolom lainnya.

Rumus:

DSTDEV(database,field,criteria)

* database : range atau tabel yang memuat data bilangan.

* field : nama kolom nomor kolom yang ingin dievaluasi.

* criteria : syarat-syarat yang ditetapkan.

8. Fungsi DSUM

Menentukan jumlah bilangan bilangan dalam sebuah kolom pada tabel data dengan syarat-syarat tertentu pada kolom lainnya.

Rumus:

DSUM(database,field,criteria)

* database : range atau tabel yang memuat data bilangan.

* field : nama kolom nomor kolom yang ingin dievaluasi.

* criteria : syarat-syarat yang ditetapkan.

9. Fungsi DVAR

Memperkirakan variansi bilangan dalam sebuah kolom pada tabel data dengan syarat-syarat tertentu pada kolom lainnya.

Rumus:

DVAR(database,field,criteria

* database : range atau tabel yang memuat data bilangan.

* field : nama kolom nomor kolom yang ingin dievaluasi.

* criteria : syarat-syarat yang ditetapkan.

Fungsi Logika

1. Fungsi AND

Menghasilkan TRUE apabila semua argumen atau persyaratannya dipenuhi (benar).

Rumus:

AND(logical1,logical2, ...)

* logical1, logical2, ... : 1 sampai 255 kondisi yang ingin diujikan benar (TRUE) atau salah (FALSE).

2. Fungsi FALSE

Menghasilkan nilai logika FALSE.

Rumus:

FALSE()

* FALSE() menghasilkan nilai logika FALSE.

3. Fungsi IF

Menghasilkan sebuah nilai jika sebuah syarat terpenuhi dan nilai lainnya jika tidak terpenuhi.

Rumus:

IF(logical_test,value_if_true,value_if_false)

* logical_test : argumen atau persyaratan.

* value_if_true : sebuah nilai atau teks jika argumen benar atau persyaratan terpenuhi.

* value_if_false : sebuah nilai atau teks jika argumen benar atau persyaratan tidak terpenuhi.

4. Fungsi NOT

Menghasilkan nilai TRUE jika argumen salah atau tidak terpenuhi dan sebaliknya.

Rumus:

NOT(logical)

* logical : sebuah nilai atau ekspresi yang dapat dievaluasi kebenarannya (benar atau salah).

5. Fungsi OR

Menghasilkan TRUE jika salah satu argumen atau persyaratannya dipenuhi (benar).

Rumus:

OR(logical1,logical2,...)

* logical1, logical2, ... : 1 sampai 255 kondisi yang ingin diujikan benar (TRUE) atau salah (FALSE).

6. Fungsi TRUE

Menghasilkan nilai logika TRUE.

Rumus:

TRUE()

* TRUE() menghasilkan nilai logika TRUE.

Fungsi Lookup and Reference

1. Fungsi HLOOKUP

Mencari data pada sebuah tabel yang ditentukan oleh lookup_value sebagai kata kunci dan nomor baris.

Rumus:

HLOOKUP(lookup_value,table_array,row_index_num,range_lookup)

* lookup_value : kata kunci pencarian data.

* table_array : referensi atau alamat range tabel.

* row_index_num : nomor baris sebagai baris yang ingin dicari datanya.

* range_lookup : nilai logika. True, jika data yang dicari sama dengan kata kunci; FALSE, jika data yang dicari mirip dengan kata kunci.

2. Fungsi INDEX

Menentukan data pada sebuah tabel berdasarkan nomor baris dan kolom.

Rumus:

INDEX(array,row_num,column_num)

* array : tabel yang memuat data yang ingin ditentukan data selnya.

* row_num : nomor baris.

* column_num : nomor kolom.

3. Fungsi LOOKUP

Menentukan nilai lain dalam satu baris atau satu kolom atau dari sebuah kumpulan data sel.

Rumus:

LOOKUP(lookup_value,lookup_vector,result_vector)

* lookup_value : sebuah nilai yang akan dicari melalui LOOKUP pada vektor pertama, dapat berupa sebuah bilangan, teks, nilai logika, atau referensi sel.

* lookup_vector : range yang terdiri dari satu kolom atau satu baris, dapat berupa sebuah bilangan, teks, nilai logika.

* result_vector : range yang berisi hanya satu baris atau satu kolom. Result_vector harus sama ukurannya dengan lookup_vector.

4. Fungsi MATCH

Menentukan posisi relatif dari sebuah item dalam sebuah range. Fungsi ini biasa digunakan untuk mengganti satu dari fungsi LOOKUP saat kamu membutuhkan posisi dari sebuah item dalam range pengganti item itu sendiri.

Rumus:

MATCH(lookup_value,lookup_array,match_type)

* lookup_value : nilai yang digunakan untuk mencari nilai dalam sebuah tabel. Lookup_value mungkin berupa nomor, teks, atau nilai logika atau satu referensi sel.

* lookup_array : range berdekatan. Lookup_array harus dalam satu range atau referensi sel match_type : bernilai 1, 0, atau 1. Match_type menetapkan bagaimana Microsoft Excel bertanding lookup_value dengan nilai di/dalam lookup_array.

* 1, untuk data sel pada lookup_array dengan urutan dari terkecil hingga terbesar 0, untuk data sel yang benar-benar sama –1, untuk data sel pada lookup_array dengan urutan dari terbesar hingga terkecil.

5. Fungsi TRANSPOSE

Mengubah data sel dalam baris pertama ke dalam kolom pertama, pada baris kedua ke kolom kedua, dan seterusnya; atau sebaliknya, mengubah data sel dalam kolom pertama ke dalam baris pertama, pada kolom kedua ke baris kedua, dan seterusnya.

Rumus:

TRANSPOSE(array)

* array : alamat sel dalam satu baris atau kolom.

* banyaknya sel dalam satu baris harus sama dengan banyaknya sel dalam satu kolom saat membuat rumus.

6. Fungsi VLOOKUP

Menentukan nilai data sel di kolom pertama sebuah tabel pada suatu nilai di baris yang sama dari kolom lainnya dalam sebuah tabel.

Rumus:

VLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num,range_lookup)

* lookup_value : nilai yang digunakan sebagai dasar pencarian data.

* table_array : tabel yang berisi data yang akan dicari.

* col_index_num : nomor kolom yang ingin dicari datanya.

* range_lookup : TRUE jika ingin mendapatkan nilai yang terdekat dan FALSE jika ingin nilai yang benar-benar tepat.

* Kolom pertama pada tabel yang dimaksud haruslah beurutan secara alfabetis/penanggalan/ bilangan dengan urutan dari yang terkecil hingga terbesar.

4. Menyalin Formula Ke Dalam Suatu Range

→ Menyalin formula ke dalam suatu range dapat dilakukan dengan cara men-drag sel yang memuat rumus.

→ Selain itu, dapat juga dilakukan dengan langkah-langkah berikut.

1. Klik sel yang mengandung rumus.

2. Kemudian, klik ikon Copy pada toolbar Standard.

3. Blok range yang diinginkan, lalu klik Paste.

Belum ada Komentar untuk "Menu Formula Pada Microsoft Excel"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel