Kata Tidak baku Bolehkah Dipakai Dalam Artikel Blog?
Kata Tidak baku Bolehkah Dipakai Dalam Artikel Blog? - Dalam seni blogging, menurut pendapat saya kita bebas ber-imajinasi mengeksploitasi apa yang ada dalam pikiran kita, meskipun imajinasi tersebut tanpa batas moral dan konvensi masyarakat, karena itulah seni. bagaimana kita mengungkapkan pikiran kita dalam kanvas blog kita, tergantung dari passion/style/gaya kita masing-masing dan tentunya pengaruh dari latar belakang kita baik pendidikan, sosial, ekonomi, dll juga berpengaruh pada hasil tulisan yang kita tuangkan. Dan passion itu pun tidak ada yang paling benar atau yang paling salah. Termasuk apakah salah kalau dalam artikel yang kami buat menggunakan kata baku atau kata tidak baku. Namun, tidak ada salahnya kalau kita sebaiknya tahu pengelompokan kata, mana yang termasuk kata baku dan mana yang termasuk kata tidak baku, karena hal itu bisa memberikan improvement pada hasil tulisan kita dari masa kie masa.
Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah kebahasaan, tergantung dari bahasa yang kita pakai, setiap bahasa memiliki kata baku dan kata tidak baku masing-masingnya. Penggunaan kata baku sering digunakan dalam tulisan resmi, seperti makalah, surat dinas, text berita dan lain-lain. Kata baku digunakan juga pada bentuk komunikasi lisan secara resmi. Apabila kita menggunakan kata baku dalam penulisan artikel blog kita, menurut saya dapat memberi kesan elegan dan berkelas bagi sang penulisnya. Sehingga hal tersebut bisa membangun image sang blogger adalah orang yang cerdas secara intelektual dan berilmu tinggi. Namun hati-hati kalau kita menggunakan kata baku yang tidak tepat, mungkin bisa berakibat si pembaca tidak memahami isi dari artikel kita.
Kata Baku Vs. Kata Tidak Baku |
Kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan kebahasaan. Kata tidak baku ini biasanya digunakan dalam bahasa percakapan sehari-hari. Menurut saya, apabila kita menggunakan kata tidak baku dalam artikel kita, ada 2 kesan yang ditimbulkan, bisa jadi sang penulisnya sangat supel dan ramah, karena biasanya tulisan yang ditulis dengan menggunakan bahasa tidak baku, memberi kesan kehangatan dan keakraban. Namun hati-hati bila kita menggunakan kata tidak baku, dalam kondisi tidak tepat, akan bisa menimbulkan kesan underestimate pembaca kepada sang penulisnya.
Setelah kita mengetahui apa itu kata standar & apa itu istilah tidak baku. Sebaiknya kita sanggup membedakan dua gerombolan kata tersebut, sebagai akibatnya kita sanggup menggunakannya dengan tepat pada artikel blog kita. Berikut model buat kata-istilah baku dan nir baku yg seringkali kita temui pada kehidupan sehari-hari :
Contoh istilah baku :
inisiatif, efektivitas, operasi, sistem, teknik, tema, ijazah, risiko, apotek, ekspor, november, kongres, hakikat, sastra, paham, zaman, mabuk, warga , biar , cidera, ketrampilan, hierarki, kwitansi, dll.
Contoh kata nir standar :
inisiativ, efektifitas, oprasi, sistim, technik, thema, izajah, resiko, apotik, export, nopember, konggress, hakekat, sastera, faham, jaman, mabok, masarakat, ijin, cedera, keterampilan, hirarki, kuitansi, dll.
Setelah kita mengetahui pengelompokan istilah standar & kata nir standar, kedepannya semoga kita mampu lebih cermat & teliti lagi menggunakan istilah standar dan kata tidak standar dalam artikel kita dengan penggunaan yang tepat. Sekian pembahasan mengenai istilah standar & istilah nir standar. Semoga pembahasan artikel ini sanggup bermanfaat buat memperbaiki kualitas artikel yang kita tulis. Tetap semangat nge-Blog guys.. See you on my next articles. Bye-bye..
- kalau ada pertanyaan, silakan tulis saja dikotak komentar dibawah, asal bukan spam dan sesuai dengan topik pembahasan.
- the language in this article uses indonesian, if you didn't understand with my language, you can use google translate or any others translator.
Belum ada Komentar untuk "Kata Tidak baku Bolehkah Dipakai Dalam Artikel Blog?"
Posting Komentar